Minggu, 12 Februari 2012

Mengapa Pilih Gizi ?

Mengapa Pilih Gizi ? Itu pertanyaan yang terlintas ketika penulis harus memilih spesifik jurusan yang akan dilanjutkan untuk masa depan dan cita-citanya. Setelah berkonsultasi kepada beberapa kerabat dekat, teman, dosen, dan melihat permasalahan yang ada sekarang, serta peluang di masa depan, akhirnya penulis memilih untuk mengambil spesifik Ilmu Gizi.

Penulis yang kini berstatus sebagai mahasiswi angkatan 2009 di Gizi, Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas, Padang - Sumatera Barat sangat tertarik dengan segala bentuk ilmu gizi. Ketertarikan itu semakin bertambah ketika sudah menjadi mahasiswi gizi, ternyata banyak sekali pelajaran yang sebelumnya terlihat simple sebenarnya sangatlah rumit dan berdampak luas untuk kehidupan manusia, hingga peradaban bangsa.

Belajar di dalam kelas gizi yang hanya terdiri dari tujuh mahasiswi saja, membuat penulis banyak mengetahui lebih lanjut tentang gizi dan kehidupan. Diantaranya penulis mempelajari Gizi Daur Hidup, Tumbuh Kembang Anak, Penilaian Status Gizi, Diet Gizi Masyarakat, Gizi Kesehatan & Penyakit, Promosi Gizi, Epidemiologi Gizi, Gizi Ibu Hamil & Ibu Menyusui, dan masih banyak lagi.
Sedikit gambaran mengapa harus ilmu gizi ? Ilmu gizi dikenal di Indonesia pada tahun 1950-an, sebagai terjemahan dari kata Inggris "Nutrition" yang diterjemahkan menjadi "nutrisi". Sedangkan "ghidza" dalam bahasa Arab, yang berarti makanan. Definisi Ilmu Gizi yang paling sederhana adalah ilmu yang menganalisis pengaruh pangan yang dikonsumsi terhadap organisme hidup, atau hubungan antara manusia dan pangan yang dikonsumsinya, serta pengaruhnya terhadap aspek kejiwaan (psikis) dan kehidupan sosialnya, yang meliputi juga aspek fisiologis dan biokimiawi (Pengantar Ilmu Gizi, Prof.Dr.Ir. Deddy Muchtadi, MS).

Ilmu gizi juga sangat berpengaruh bagi kualitas suatu bangsa. Mengapa? Kemajuan suatu bangsa diukur dari Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berupa pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan, dan standar hidup. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang, atau negera terbelakang, dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. Gizi yang tercukupi pada ibu hamil akan melahirkan anak yang cerdas dan menjadi generasi penerus yang berkualitas dan sehat. Berdasarkan hasil penelitian, 90% otak janin itu disempurnakan dalam kehamilan, sisanya disempurnakan pada usia 0-5tahun atau biasa dikenal dengan masa emas (Gold Age). Apabila generasi penerus cerdas dan berkualitas, maka HDI akan meningkat dan status suatu negara pun dapat menjadi negara maju.


Disamping itu, ilmu gizi juga mempelajari mengenai gizi kesehatan dan penyakit yang sangat penting bagi kesehatan manusia. Ilmu gizi dapat digunakan dalam situasi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Saat ini, permasalah kesehatan gizi ada dua atau dikenal dengan permasalahan gizi ganda, yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Kedua permasalahan tersebut, masing-masing dapat mengakibatkan permasalahan kesehatan yang serius bagi manusia. Gizi kurang apabila tidak ditanggulangi dengan cepat dan baik, maka akan berdampak pada kematian. Begitu pula dengan gizi lebih, yang pada saat ini terus meningkat mengakibatkan timbulnya penyakit degeneratif, seperti Diabetes Melitus, Panyakit Jantung Koroner, Hipertensi, Kolesterol, Cancer, dsb. Penyakit-penyakit tersebut dalam masa penyembuhan dan pemulihannya membutuhkan diet gizi tertentu yang sesuai dengan jenis penyakit yang dialami. Sama hal nya dengan penyakit non-degeneratif, seperti Diare, Malaria, DBD, anemia, dsb yang juga membutuhkan perlakuan khusus dari segi gizi dan nutrisi dalam masa penyembuhan dan pemulihannya.

Penulis ingin mendalami Ilmu gizi dan bercita-cita ingin menjadi Ahli Gizi yang dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh baik dalam keluarga mau pun masyarakat untuk membantu terbentuknya generasi penerus yang berkualitas. Itulah yang menjadi jawaban Mengapa Pilih Gizi ?

Harapannya, semoga blog ini akan menjadi sarana pembelajaran penulis maupun pembaca tentang ilmu gizi, sehingga masyarakat siap untuk membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas.
Silakan tunggu postingan selanjutnya.

2 komentar: