Selasa, 21 Februari 2012

You Are What Your Mother Eats (Kamu Adalah Apa yang Ibumu Makan)


“... Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?(QS.39:6)”

Barangkali kita sering mendengar kalimat “you are what you eats (kamu adalah apa yang kamu makan)” dari pada kalimat You Are What Your Mother Eats (Kamu adalah apa yang ibumu makan). Apabila dilihat dari tulisan kalimatnya memang hanya berbeda sedikit saja, hanya dua kata “you & your mother”. Namun, pada pemaknaannya perbedaan itu sangat besar.

Pada kali ini, penulis tidak akan membahas mengenai “you are what you eats”, melainkan membahas mengenai “you are what your mother eats”.

You are what your mother eats, yang diartikan dalam bahasa indonesia sebagai kamu adalah apa yang ibumu makan. Kalimat ini akan sangat berarti bagi wanita yang akan menjadi calon ibu. Mengapa? Karena ‘kamu’ yang digunakan pada kalimat tersebut adalah janin dalam kandungan.

Kehamilan adalah suatu kejadian yang hampir selalu ditunggu-tunggu. Saat ini ibu pada umumnya sudah mengerti bagaimana seharusnya ia lebih menjaga kondisi tubuh demi untuk kelancaran kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungan. Jika sebelumnya ia makan hanya untuk dirinya sendiri, kini ia harus mencukupi kebutuhan gizinya untuk janinnya pula.
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil. Begitu juga sebaliknya, bila status gizi ibu kurang pada masa sebelum dan selama hamil, kemungkinan akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), kretinisme, kecerdasan kurang, kecacatan, dan lebih parah lagi berdampak kematian.
Oleh karena itu, wanita usia subur baik yang akan menikah maupun sudah menikah harus memperhatikan nutrisi yang dikonsumsi agar bayi yang dilahirkan sehat dan normal.
Apa yang Anda Butuhkan Selama Kehamilan ?
ENERGI
Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. Setelah itu, sepanjang trimester II dan III, kebutuhan akan terus meningkat sampai pada akhir kehamilan. Energi tambahan pada trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu, yaitu penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara, serta penumpukan lemak. Sepanjang trimester III, energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta. WHO menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 kkal sehari pada trimester I, dan 350 kkal selama trimester II dan III.
Besaran energi yang terasup merupakan faktor gizi yang paling penting jika dikaitkan dengan berat badan lahir bayi. Berat badan bayi lahir normal adalah >2500gr-4000gr. Bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) yang kurang dari 2500 gr akan menimbulkan prematur, janin tumbuh lambat atau retardasi pertumbuhan intrauterin, terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta, komplikasi (hipotermia, hipoglikemia, gangguan cairan dan elektrolit, hiperbilirubinemia, sindroma gawat nafas, infeksi, perdarahan intraventrikuler, anemia), gangguan perkembangan, gangguan pertumbuhan, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, dan lain sebagainya.
PROTEIN
Sama seperti energi, kebutuhan wanita akan protein meningkat sampai 68%. Bagi wanita normal, pada trimester I angka ini terlalu tinggi. Tambahan yang dianjurkan ialah 5 gr pada trimester I, 15 gr pada trimester II, dan 24 gr selama trimester III. Bahan pangan yang dijadikan sumber protein sebaiknya 2/3 nya berasal dari hewani, seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu dan hasil olahannya. Protein yang berasal dari tumbuhan cukup 1/3 nya.
Protein di sebut juga zat pembangun. Di dalam protein terkandung satu senyawa asam amino esensial yang sangat penting bagi ibu hamil. Di dalam asam lemak esensial ini terdapat omega 3 dan omega 6 yang penting untuk pembentukkan organ otak janin. Selain itu, protein juga bermanfaat untuk pembentukkan plasenta, cairan ketuban, jaringan tubuh dan rahim, cairan dan plasma, dan sebagai persiapan menyusui. Kekurangan protein selama kehamilan akan mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat.
ZAT BESI (Fe)
Kebutuhan wanita hamil akan Fe meningkat (untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah) sebesar 200-300%. Penambahana asupan besi, baik lewat makanan dan/atau pemberian suplementasi mampu mencegah penurunan Hb akibat hemodilusi. Untuk mencegah kekurangan, setiap wanita dianjurkan untuk mengonsumsi Fe sebanyak 30mg per hari. Takaran ini tidak akan terpenuhi hanya melalui makanan, oleh sebab itu suplemen sebesar 30-60 mg, dimulai pada minggu ke-12 kehamilan yang diteruskan sampai 3 bulan pascapartum, perlu diberikan setiap hari. Disamping itu perlu pula diingat, tambahan Fe yang berlebihan dari kebutuhan tubuh dapat menyebabkan keracunan besi.
Fungsi dari zat besi adalah untuk pembentukan sel darah merah , mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan Fe sebagai bahan pembentuk sel darah merah , menjadi cadangan zat besi bagi janin , mengoptimalkan fungsi otot . Akibat kekurangan Fe atau zat besi adalah keguguran , kematian janin dalam rahim , dan cacat bawaan. Kebutuhan Fe untuk tambahan adalah 2 mg / hari.

ASAM FOLAT

Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya selama hamil meningkat berlipat dua. Kekurangan asam folat mengakibatkan kepekaan, lelah berat, dan gangguan tidur. Jika kekurangan asam folat bertambah parah, akan terjadi anemia yang ditandai dengan penampakan kelelahan dan depresi. Kekurangan asam folat berkaitan dengan BBLR, ablasio plasenta, dan lahir mati. 

Pemenuhan asam folat pada ibu hamil yang baik adalah di mulai sejak minimal satu atau tiga bulan sebelum kehamilan dan dilanjutkan pada masa hamil. Salah satu literatur menyebutkan bahwa kebutuhan asam folat pada trimester pertama kehamilan meningkat sampai dengan 800 mikrogram. Asam Folat ini dapat mencegah cacat bawaan pada bayi terutama yang berhubungan dengan kelainan tabung syaraf otak (Spina bifida, anenchephalus, dsb)

Fungsi asam folat adalah sebagai zat yang mendukung pembentukan sel darah merah ibu , peningkatan kebutuhan metabolisme , mencegah anemia megaloblastik ,produksi sel inti RNA dan DNA , mencegah terjadinya cacat bawaan spina bifida. 

Kebutuhan asam folat pada ibu hamil selanjutnya adalah 400 mg / hari. Jenis makanan yang mengandung asam folat antara lain ragi, hati, brokoli, sayur berdaun hijau, asparagus, kacang-kacangan, ikan, daging, jeruk, dan telur.

VITAMIN B12

Vitamin B12 penting untuk keberfungsian sel-sel sumsum tulang, sistem persarafan, dan saluran cerna. Pangan sumber vitamin B12 adalah hati, telur, ikan, kerang, daging, unggas, susu, dan keju.

VITAMIN D

Kekurangan vitamin D selama hamil berkaitan dengan gangguan metabolisme kalsium pada ibu dan janin. Gangguan ini berupa hipokalsemia dan tetani pada bayi baru lahir, hipoplasia enamel gigi bayi, dan osteomalasia pada ibu.

YODIUM

Kebutuhan yodium pada ibu hamil adalah 200 μg / hari. Manfaat dari yodium adalah untuk mengoptimalkan pertumbuhan janin, mencegah penyakit tiroid , cacat bawaan dan memenuhi kebutuhan metabolisme yang meningkat. Akibat kekurangan yodium keguguran, kelahiran premature, gangguan pertumbuhan, dan cacat mental pada bayi. Kekurangan yodium selama hamil juga mengakibatkan janin menderita hipotiroidisme, yang selanjutnya menjadi kretinisme karena peran hormon tiroid dalam perkembangan dan pematangan otak menempati posisi strategis.

KALSIUM

Fungsi kalsium  adalah untuk pembentukan tulang dan gigi, mencegah kerapuhan tulang pada ibu hamil, sebagai zat yang membantu penyerapan zat besi, untuk pemenuhan kebutuhan tulang dan gigi, membantu penyerapan zat besi. Akibat kekurangan Kalsium terjadi osteoporosis (Tulang rapuh), gangguan pembentukan tulang pada janin. Kebutuhan kalsium untuk ibu hamil  kurang lebih 600 hingga 1200 mg / hari.

VITAMIN A

Fungsi vitamin A bagi ibu hamil adalah untuk kesehatan mata, pertumbuhan tulang dan gigi ,mencegah kelainan bawaan. Akibat kekurangan vitamin A adalah gangguan penglihatan .Kebutuhan vitamin A pada ibu hamil 200 iu / hari.

VITAMIN C

Vitamin C sangat di butuhkan tubuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh melawan infeksi, mencegah penyakit gusi, membantu pembentukan jaringan tubuh. Penggunaan vitamin C dalam trimester pertama tidak boleh berlebihan karena akan mengakibatkan cacat. Kebutuhan tambahan vitamin C adalah 20 mg / hari. Setiap hari sebaiknya kita mengkonsumsi satu menu yang mengandung vitamin C, terutama dalam buah - buahan segar.

ZINK

Fungsinya mencegah bayi terlahir prematur, mencegah kelainan bawaan, perkembangan otak agar normal, mencegah gangguan pertumbuhan organ tubuh janin, perkembangan otak agar normal, untuk kekebalan janin, proses pertumbuhan janin. Akibat kurang zink terjadi hambatan pertumbuhan pada janin. Kebutuhan zink pada ibu hamil 15 mg / hari.

MINERAL

Fungsi mineral  terutama air adalah untuk pemenuhan kebutuhan cairan tubuh antara lain mengganti cairan tubuh yang hilang akibat proses metabolisme, mencegah dehidrasi, untuk memperlancar pembuangan zat sisa metabolisme melalui air seni (urine) dan kelenjar keringat. Kebuituhan ibu hamil untuk air akan meningkat selama kehamilan, oleh karena itu sedapat mungkin minum air putih kurang lebih sampai 8 gelas perhari, juga bisa diperoleh dari pemenuhan cairan tambahan misalnya air sari buah alami, susu  dan yoghurt.

Pembaca,, perlu diketahui selama kehamilan sembilan bulan, hanya Andalah sumber nutrisi bagi bayi. Anda tidak dapat meninggalkan rahim Anda ke perawat ketika Anda pergi ke luar kota. Atau meminta dokter menyuntikkan nutrisi ketika nafsu makan Anda hilang karena flu. Setiap kalori, setiap gram protein, setiap miligram vitamin, setiap elemen mineral yang diperoleh atau diperlukan bayi Anda, dan tidak diperolehnya, hanya dapat diperoleh dari Anda. Tidak hanya dari persediaan dalam tubuh Anda, karena hanya sedikit nutrisi yang dapat disimpan untuk digunakan bayi Anda, namun dari makanan yang Anda santap. Secara singkat, janin Anda adalah apa yang anda makan.

Semoga bermanfaat,, mohon doanya agar penulis dapat mewujudkan cita-citanya, amin. Silakan tunggu postingan selanjutnya.

Literatur :
Eisenberg, dkk. 1999. Makanan Apa yang Anda Butuhkan Selama Kehamilan. Jakarta : Arcan.
Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC.
Dodds, Rosemary dan Hannah Hulme Hunter. 2005. Makanan yang Aman Untuk Kehamilan. Jakarta : Arcan.









Selasa, 14 Februari 2012

Nutrien dalam Makanan


“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi”(QS.Al-Baqarah:168)

Apa itu Nutrien??

Nutrien atau zat-zat gizi merupakan substansi biokimia yang digunakan tubuh dan harus diperoleh dengan jumlah yang adekuat dari makanan yang kita makan. Nutrien terdiri atas kelompok makronutrien, karena dikonsumsi dengan jumlah relatif besar yaitu karbohidrat, protein, dan lemak, mikronutrien, karena dikonsumsi dalam jumlah relatif kecil yaitu vitamin dan mineral.

Karbohidrat

Karbohidrat sudah tidak asing lagi terdengar di kalangan masyarakat luas, bahkan anak Playgrup saja sudah tahu jenis makanan yang mengandung karbohidrat.  Namun, penulis ingin pembaca lebih mengerti tentang karbohidrat agar dapat memilih karbohidrat yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, terutama dalam diet gizi penyakit.

Jenis makanan yang mengandung karbohidrat, diantaranya.
  • Karbohidrat yang terdapat dalam plasma darah atau sering disebut dengan gula darah adalah glukosa. Glukosa banyak terdapat dalam buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung, dan tetes tebu.
  • Karbohidrat yang mengandung dua sampai sepuluh molekul gula sederhana disebut oligosakarida. Oligosakarida yang terdapat dalam bahan pangan adalah sukrosa, maltosa, dan laktosa. Disebut gula susu karena terdapat dalam air susu.
  • Sukrosa terdapat pada gula pasir, gula merah (aren, kelapa). Sukrosa banyak digunakan dalam pengolahan pangan, misalnya sirup, selai, jelly buah-buahan, puddings, cakes, dll.
  •  Maltosa dan Laktosa tidak banyak dikonsumsi dalam makanan sehari-hari. Maltosa banyak terdapat pada biji-bijian dan sirup jagung. Laktosa hanya terdapat dalam air susu.
Protein

Protein merupakan zat gizi yang berfungsi sebagai zat pembangun, pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan, menggantikan sel-sel yang mati dan aus terpakai, antibody, zat pengatur dalam metabolism enzim dan hormon.

Makanan sumber protein, diantaranya.
  • Sumber hewani : ayam, daging sapi, daging domba, daging kambing, ikan segar, keju, putih telur, susu bubuk, susu sapi segar, telur ayam.
  • Sumber nabati : kacang merah, kacang tanah kupas, kacang hijau, kedelai kering, oncom, tahu, tempe kedelai murni.
Lemak

Pada umumnya, banyak masyarakat yang menghidari mengonsumsi lemak karena takut terlihat gemuk sehingga mengganggu penampilan. Akan tetapi, tanpa disadari bahwa lemak juga merupakan kebutuhan bagi tubuh manusia. Lemak berfungsi terutama sebagai cadangan energy dalam bentuk jaringan yang ditimbun di tempat-tempat tertentu. Jaringan lemak berfungsi sebagai bantalan organ-organ tubuh tertentu, seperti biji mata dan ginjal. Selain itu, jaringan lemak di bawah kulit melindungi tubuh dari hawa dingin, sedangkan pada wanita memberikan contours khas feminine, seperti di daerah gluteal, bahu, dan dada. Disamping itu, fungsi lemak pada makanan memberikan rasa gurih dan reyah. Namun, walaupun begitu, tidak dianjurkan mengonsumsi lemak lebih dari batas yang dibutuhkan oleh tubuh, karena akan berakibat kegemukan dan obesitas.

Makanan sumber lemak, diantaranya.
  • Makanan yang mengandung Kolesterol dan minyak/lemak : ayam broiler, cumi, daging merah (sapi, kambing), ginjal, ham, hati, hot dog/hamburger/pizza, kelapa, keju, kue-kue kering, lemak hewan, margarine,mentega, kuning telur, minyak goring, otak, santan, susu full cream, sosis, tarcis, dan telur puyuh.
  •  Makanan yang mengandung asam lemak omega-3 : ikan laut, herring, kakap, salmon, lemuru, mackerel, marlin, tenggiri, tuna, dan teri.
Vitamin

Vitamin merupakan suatu zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah-jumlah kecil dan harus didatngkan dari luar, karena tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Fungsi vitamin sejalan dengan fungsi enzim dalam proses metabolism tubuh. Selain itu, vitamin juga dibutuhkan sebagai antioksidan dan antibody.  Defisiensi atau kekurangan maupun kelebihan vitamin dapat menimbulkan penyakit pada tubuh, diantaranya defisiensi vitamin C dapat menyebabkan scurvy (sariawan), defisiensi vitamin A  menyebabkan gangguan pada mata, dsb. Begitu juga sebaliknya apabila kelebihan vitamin. 
  • Makanan sumber antioksidan : apricot, bayam merah, belewa, brokoli, kesemek, labu merah, minyak sawit yang kuning, mangga, pepaya, sayuran hijau gelap, semangka, tomat, ubi, wortel.
  • Makanan sumber Vitamin C : cabai hijau, cabai merah, jambu Bangkok, jambu mete, jeruk bali, jeruk keprok, jeruk lemon, jeruk nipis, kentang, kiwi, pepaya, strawberi, tomat.
  •  Makanan sumber vitamin E : kacang tanah, gandum, minyak jagung, minyak sawit, minyak kedelai, sayuran hijau, selenium, beras merah, havermout, jagung, kacang hijau, ketan hitam, makanan laut, roti sereal yang utuh, biji-bijian, almond, tauge, margarine, minyak kacang, minyak zaitun, udang.
  •  Makanan sumber vitamin A : daun milinjo, daun pepaya, daun katuk, daun singkong, hati sapi, keju, mangga, mer, susu bubuk, wortel.
  • Makanan sumber vitamin D (provitamin D) : ikan salmon, ikan sardine, ikan tuna, susu, telur, Mazola.
  • Makanan sumber vitamin B1 : bekatul, beras menir, beras merah, beras tumbuk, jagung, kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah, kacang panjang, ragi, sereal.
  • Makanan sumber vitamin B2 : bayam, daging sapi, hati ayam, kangkung, katuk, petis udang, ragi, tempe, telur, sereal, susu.
  • Makanan sumber vitamin B6 : alpokat, buncis, ragi, sereal, susu skim, talas, tuna, ubi manis.
  • Makanan sumber vitamin B12 : daging merah, hati, ikan, petis, ragi, susu, tempe, terasi, udang, yogurt.
Mineral

Seperti halnya pada vitamin, kekurangan atau kelebihan konsumsi mineral tidak baik untuk kesehatan tubuh. Berikut adalah jenis makanan yang mengandung zat mineral.
  • Makanan sumber folat : asparagus, bayam, buncis, hati dan jeroan, kapri, kacang tanah, orange juice, almond, beras merah, bit, kembang kol, roti gandum utuh, telur, selada, sereal instan
  •  Makanan sumber natrium :biscuit, kraker, roti cokelat, roti kismis, roti putih, roti susu, roti bakar.
  • Makanan sumber kalium : singkong, ubi kuning, kentang, terigu, tapioka, bayam, bawang putih, daun pepaya muda, kapri, kembang kol, petersell, prei, seledri batang, seledri daun.
  • Makanan sumber kalsium : brokoli/sayuran hijau, udang kering, es krim susu, keju, salmon dengan tulang dalam kaleng, sardencis dengan tulang dalam kaleng, petis, susu bubuk, susu segar, terasi, teri, udang dengan kulit, wader, yogurt.
  • Makanan sumber zink : iodium.
Penulis ingin mengajak pembaca memasuki dunia gizi secara perlahan namun pasti,, oleh karena itu penulis sengaja menulis dasar-dasar mengenai gizi terlebih dahulu. InsyaAllah,, postingan akan terus berlanjut agar pembaca menyadari betapa pentingnya ilmu gizi dikuasai, begitu juga dengan penulis untuk mengulang kembali pelajaran yang telah didapatkan.

Mohon do’anya, semoga penulis dapat mempelajari ilmu gizi ini dengan baik agar penulis mampu mengaplikasikannya pada keluarga dan masyarakat luas, sehingga akan terwujud generasi yang cerdas dan berkualitas baik dari segi emosional dan spiritual, insyaAllah, amiin. Dan mohon do’anya juga agar penulis dapat mewujudkan cita-citanya sebagai konsultan gizi, hhee.. amiin. Silakan tunggu postingan selanjutnya.

Minggu, 12 Februari 2012

Mengapa Pilih Gizi ?

Mengapa Pilih Gizi ? Itu pertanyaan yang terlintas ketika penulis harus memilih spesifik jurusan yang akan dilanjutkan untuk masa depan dan cita-citanya. Setelah berkonsultasi kepada beberapa kerabat dekat, teman, dosen, dan melihat permasalahan yang ada sekarang, serta peluang di masa depan, akhirnya penulis memilih untuk mengambil spesifik Ilmu Gizi.

Penulis yang kini berstatus sebagai mahasiswi angkatan 2009 di Gizi, Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas, Padang - Sumatera Barat sangat tertarik dengan segala bentuk ilmu gizi. Ketertarikan itu semakin bertambah ketika sudah menjadi mahasiswi gizi, ternyata banyak sekali pelajaran yang sebelumnya terlihat simple sebenarnya sangatlah rumit dan berdampak luas untuk kehidupan manusia, hingga peradaban bangsa.

Belajar di dalam kelas gizi yang hanya terdiri dari tujuh mahasiswi saja, membuat penulis banyak mengetahui lebih lanjut tentang gizi dan kehidupan. Diantaranya penulis mempelajari Gizi Daur Hidup, Tumbuh Kembang Anak, Penilaian Status Gizi, Diet Gizi Masyarakat, Gizi Kesehatan & Penyakit, Promosi Gizi, Epidemiologi Gizi, Gizi Ibu Hamil & Ibu Menyusui, dan masih banyak lagi.
Sedikit gambaran mengapa harus ilmu gizi ? Ilmu gizi dikenal di Indonesia pada tahun 1950-an, sebagai terjemahan dari kata Inggris "Nutrition" yang diterjemahkan menjadi "nutrisi". Sedangkan "ghidza" dalam bahasa Arab, yang berarti makanan. Definisi Ilmu Gizi yang paling sederhana adalah ilmu yang menganalisis pengaruh pangan yang dikonsumsi terhadap organisme hidup, atau hubungan antara manusia dan pangan yang dikonsumsinya, serta pengaruhnya terhadap aspek kejiwaan (psikis) dan kehidupan sosialnya, yang meliputi juga aspek fisiologis dan biokimiawi (Pengantar Ilmu Gizi, Prof.Dr.Ir. Deddy Muchtadi, MS).

Ilmu gizi juga sangat berpengaruh bagi kualitas suatu bangsa. Mengapa? Kemajuan suatu bangsa diukur dari Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berupa pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan, dan standar hidup. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang, atau negera terbelakang, dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. Gizi yang tercukupi pada ibu hamil akan melahirkan anak yang cerdas dan menjadi generasi penerus yang berkualitas dan sehat. Berdasarkan hasil penelitian, 90% otak janin itu disempurnakan dalam kehamilan, sisanya disempurnakan pada usia 0-5tahun atau biasa dikenal dengan masa emas (Gold Age). Apabila generasi penerus cerdas dan berkualitas, maka HDI akan meningkat dan status suatu negara pun dapat menjadi negara maju.


Disamping itu, ilmu gizi juga mempelajari mengenai gizi kesehatan dan penyakit yang sangat penting bagi kesehatan manusia. Ilmu gizi dapat digunakan dalam situasi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Saat ini, permasalah kesehatan gizi ada dua atau dikenal dengan permasalahan gizi ganda, yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Kedua permasalahan tersebut, masing-masing dapat mengakibatkan permasalahan kesehatan yang serius bagi manusia. Gizi kurang apabila tidak ditanggulangi dengan cepat dan baik, maka akan berdampak pada kematian. Begitu pula dengan gizi lebih, yang pada saat ini terus meningkat mengakibatkan timbulnya penyakit degeneratif, seperti Diabetes Melitus, Panyakit Jantung Koroner, Hipertensi, Kolesterol, Cancer, dsb. Penyakit-penyakit tersebut dalam masa penyembuhan dan pemulihannya membutuhkan diet gizi tertentu yang sesuai dengan jenis penyakit yang dialami. Sama hal nya dengan penyakit non-degeneratif, seperti Diare, Malaria, DBD, anemia, dsb yang juga membutuhkan perlakuan khusus dari segi gizi dan nutrisi dalam masa penyembuhan dan pemulihannya.

Penulis ingin mendalami Ilmu gizi dan bercita-cita ingin menjadi Ahli Gizi yang dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh baik dalam keluarga mau pun masyarakat untuk membantu terbentuknya generasi penerus yang berkualitas. Itulah yang menjadi jawaban Mengapa Pilih Gizi ?

Harapannya, semoga blog ini akan menjadi sarana pembelajaran penulis maupun pembaca tentang ilmu gizi, sehingga masyarakat siap untuk membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas.
Silakan tunggu postingan selanjutnya.